Ramalan Terbaru, Harga emas kembali menunjukkan kilaunya dengan melesat ke level tertinggi dalam lebih dari 3 minggu. Melemahnya dolar Amerika Serikat (AS) hingga memanasnya perang Rusia-Ukraina mendorong kenaikan harga emas. Harga emas pun di ramal akan melejit pada semester 2 tahun ini. Pada perdagangan sebelumnya Senin (2/6/2025), harga emas dunia melejit 2,73% di level US$3.379,06 per troy ons. Kenaikan ini menghapus kerugian emas selama hari perdagangan sebelumnya dan naik tajam ke level tertinggi dalam lebih dari 3 minggu.
Harga emas pada tahun 2025 menunjukkan tren yang sangat positif, didorong oleh faktor-faktor ekonomi global, kebijakan moneter, dan ketegangan geopolitik. Berbagai lembaga keuangan terkemuka dunia telah merilis proyeksi harga emas yang menunjukkan potensi kenaikan signifikan. Dalam artikel ini, kita akan membahas ramalan harga emas dari lima lembaga dunia terkemuka dan faktor-faktor yang mempengaruhi proyeksi tersebut.
Proyeksi Harga Emas dari 5 Lembaga Dunia
Goldman Sachs: $3.100 per Ounce
Goldman Sachs memperkirakan harga emas akan mencapai $3.100 per ounce pada akhir tahun 2025. Proyeksi ini didasarkan pada ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS, yang akan meningkatkan daya tarik emas sebagai aset safe haven. Selain itu, permintaan dari bank sentral yang terus meningkat juga menjadi faktor pendorong utama. Goldman Sachs juga menyebutkan bahwa jika pembelian oleh bank sentral mencapai rata-rata 70 ton per bulan, harga emas bisa mencapai $3.250 per ounce.
J.P. Morgan: $2.950 per Ounce
J.P. Morgan memproyeksikan harga emas akan mencapai $2.950 per ounce pada kuartal keempat tahun 2025. Proyeksi ini didasarkan pada peningkatan pembelian emas oleh bank sentral, terutama dari China, yang berusaha mendiversifikasi cadangan devisanya dan mengurangi ketergantungan pada dolar AS. Selain itu, ketidakpastian politik dan ekonomi global juga diperkirakan akan mendukung permintaan emas.
Citibank: $3.000 per Ounce
Citibank memprediksi harga emas akan mencapai $3.000 per ounce dalam enam bulan ke depan. Proyeksi ini didorong oleh ketegangan perdagangan global, kebijakan moneter yang longgar, dan meningkatnya permintaan dari konsumen di China dan India. Citibank juga mencatat bahwa penurunan tarif impor emas di India dapat meningkatkan permintaan domestik.
Morgan Stanley: $3.200 per Ounce
Morgan Stanley memiliki proyeksi yang lebih optimistis, dengan harga emas diperkirakan mencapai $3.200 per ounce pada akhir tahun 2025. Proyeksi ini didasarkan pada faktor-faktor seperti pembelian emas yang kuat oleh bank sentral, permintaan investasi yang meningkat, dan ketidakpastian ekonomi global. Morgan Stanley juga mencatat bahwa harga emas telah meningkat lebih dari 40% sejak awal 2024, menunjukkan momentum yang kuat.
UBS: $2.900 per Ounce
UBS memproyeksikan harga emas akan mencapai $2.900 per ounce pada akhir tahun 2025. Proyeksi ini didasarkan pada faktor-faktor seperti kebijakan moneter yang longgar, permintaan dari bank sentral, dan ketidakpastian geopolitik. UBS juga mencatat bahwa meskipun ada potensi penurunan harga jangka pendek, tren jangka panjang tetap positif.
Faktor-Faktor Pendorong Kenaikan Harga Emas
Pembelian Emas oleh Bank Sentral
Bank sentral di berbagai negara, termasuk China, India, dan Polandia, terus meningkatkan cadangan emas mereka sebagai bagian dari strategi diversifikasi aset. Pada tahun 2025, diperkirakan bank sentral akan membeli sekitar 1.000 ton emas, menjadikannya tahun keempat berturut-turut dengan pembelian besar-besaran. Tren ini dipicu oleh upaya untuk mengurangi ketergantungan pada aset yang denominasi dolar AS dan mengantisipasi ketidakpastian ekonomi global.
Kebijakan Moneter Longgar
Penurunan suku bunga oleh bank sentral, terutama Federal Reserve AS, meningkatkan daya tarik emas sebagai aset investasi. Emas tidak memberikan imbal hasil seperti obligasi, sehingga ketika suku bunga rendah, biaya peluang untuk memegang emas menjadi lebih rendah, mendorong investor untuk beralih ke emas.
Ketegangan Geopolitik
Ketegangan politik dan konflik di berbagai belahan dunia, seperti perang di Ukraina dan ketegangan di Timur Tengah, meningkatkan permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven. Emas dianggap sebagai pelindung nilai yang efektif selama periode ketidakpastian geopolitik.
Permintaan dari Konsumen di Asia
Ramalan Terbaru Permintaan emas dari konsumen di Asia, terutama di China dan India, terus meningkat. Di China, permintaan perhiasan emas meningkat sebesar 10%, sementara di India, meskipun ada penurunan permintaan perhiasan, investasi dalam emas batangan dan koin meningkat sebesar 28%. Langkah-langkah pemerintah India untuk mengurangi tarif impor emas juga mendukung permintaan domestik.
Kesimpulan
Ramalan Terbaru Proyeksi harga emas dari berbagai lembaga keuangan dunia menunjukkan potensi kenaikan yang signifikan pada tahun 2025. Faktor-faktor seperti pembelian emas oleh bank sentral, kebijakan moneter longgar, ketegangan geopolitik, dan permintaan dari konsumen di Asia menjadi pendorong utama kenaikan harga emas. Meskipun ada beberapa risiko yang dapat mempengaruhi proyeksi ini, tren jangka panjang tetap positif bagi investor emas.