Ngamuk Dengan AS, Hubungan antara China dan Amerika Serikat (AS) kembali memanas. Hal ini disebabkan video Kedubes AS di Singapura yang mengkritik klaim Beijing atas Laut China Selatan dan membandingkannya dengan tindakan tetangga yang tidak peduli yang mengganggu wilayah orang lain.
Ketegangan diplomatik antara China dan Amerika Serikat (AS) kembali memanas, kali ini terkait dengan Singapura. Pada 22 Mei 2025, Kedutaan Besar AS di Singapura merilis video yang membandingkan tindakan China di Laut China Selatan dengan perilaku tetangga yang mengganggu di lorong apartemen. Video tersebut menuduh China melanggar norma internasional dengan mengmiliterisasi wilayah yang disengketakan. Respons dari China cepat dan tegas, menyebut video tersebut sebagai “distorsi sengaja” atas isu Laut China Selatan .
Reaksi Singapura dan Posisi Netralnya
Singapura, yang memiliki hubungan erat dengan AS namun juga menjaga hubungan baik dengan China, merasa tidak nyaman dengan penggunaan setting domestik dalam video tersebut. Pemerintah Singapura menekankan bahwa isu kompleks seperti ini harus diselesaikan melalui saluran diplomatik formal, bukan melalui media sosial atau simbol-simbol domestik .
Dampak terhadap Hubungan AS-China-Singapura
Ketegangan ini menyoroti posisi sulit Singapura di tengah persaingan AS-China yang semakin tajam. Perdana Menteri Singapura, Lawrence Wong, sebelumnya memperingatkan bahwa ketegangan yang meningkat antara AS dan China dapat mengarah pada konsekuensi yang menghancurkan di seluruh dunia, bahkan berpotensi memicu perang dunia ketiga jika negara-negara terpaksa memilih pihak
Langkah-Langkah Diplomatik yang Ditempuh
Untuk mengurangi ketegangan, China dan Singapura telah sepakat untuk membangun saluran komunikasi pertahanan tingkat tinggi. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat saluran komunikasi antara Beijing dan Singapura, yang merupakan mitra dekat AS di Asia, di tengah meningkatnya ketegangan antara China dan AS .
Q & A Dengan Topik Pembahasan China Ngamuk Dengan AS Karena Singapura, Ada Apa?
Mengapa China marah kepada Amerika Serikat terkait Singapura?
China menyatakan ketidaksenangannya terhadap peningkatan kerja sama militer antara Amerika Serikat dan Singapura. Beijing menganggap bahwa kehadiran militer AS di Singapura—yang merupakan kawasan strategis di Asia Tenggara—bisa mengganggu stabilitas regional dan mengancam kepentingan nasional China, terutama terkait Laut China Selatan.
Apa bentuk kerja sama militer AS dan Singapura yang dipermasalahkan China?
Salah satu yang disorot adalah perpanjangan kesepakatan antara AS dan Singapura mengenai penggunaan fasilitas militer oleh pasukan AS, termasuk pangkalan udara dan pelabuhan. Selain itu, latihan militer bersama yang semakin intensif dan dukungan Singapura terhadap strategi Indo-Pasifik AS juga menjadi perhatian utama Beijing.
Bagaimana respons resmi dari pihak China?
Pemerintah China melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri menyampaikan protes keras dan mendesak AS untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri negara-negara Asia dengan dalih kerja sama militer. China juga mengingatkan Singapura untuk menjaga netralitas dan tidak berpihak dalam konflik kekuatan besar.
Apa tanggapan Singapura terhadap ketegangan ini?
Singapura menegaskan bahwa kebijakan luar negerinya bersifat independen dan tidak memihak. Pemerintah Singapura menyatakan bahwa kerja sama dengan AS adalah bagian dari hubungan bilateral. Hal ini yang telah terjalin lama dan bukan ditujukan untuk menentang negara mana pun, termasuk China.
Bagaimana pengaruh ketegangan ini terhadap stabilitas regional Asia Tenggara?
Ketegangan antara China dan AS yang melibatkan negara seperti Singapura berpotensi meningkatkan ketidakpastian geopolitik di Asia Tenggara. Negara-negara ASEAN kini menghadapi dilema untuk menjaga hubungan baik dengan kedua kekuatan besar tersebut sambil mempertahankan otonomi dan kestabilan regional.
Kesimpulan
Ketegangan antara China dan AS terkait Singapura menyoroti kompleksitas geopolitik di Asia Tenggara. Singapura berusaha menjaga keseimbangan antara kedua kekuatan besar ini, sambil menekankan pentingnya dialog dan diplomasi dalam menyelesaikan perselisihan internasional.